Kekalahan Madrid atas lawan sekotanya banyak menuai kritik, dan mempengaruhi suhu hubungan antara manajer baru mereka dengan para pemain senior, untuk itu Sergio Ramos meredakan isu perpecahan internal di tubuh Real Madrid antara para pemain dan Carlo Ancelotti sebagai arsitek tim.
Menyusul kekalahan 1-0 dari Atletico Madrid dalam el derbi Madrileno, mengemuka laporan bahwa para pemain mendesak Carletto dan asisten pelatih Zinedine Zidane untuk mengadakan pertemuan
selama 25 menit guna membahas situasi tim sebelum memulai sesi latihan pada Senin (30/9) kemarin.
Diyakini bahwa Ancelotti merasa pertemuan semacam itu sejatinya tak diperlukan dan sedikit merasa terpaksa memenuhi permintaan pemain, dipimpin oleh kapten Iker Casillas dan Ramos selaku deputinya.
Namun, Ramos menegaskan pertemuan itu bukan merupakan bentuk pemberontakan pada Ancelotti, melainkan demi mempersatukan seluruh penggawa Madrid. Ia juga menggarisbawahi sejatinya semua pemain satu suara dalam dukungannya kepada sang entrenador.
"Tujuan pertemuan tersebut tidaklah penting. Adalah efektivitasnya yang mungkin dihasilkannya yang diperlukan," ungkap Ramos dalam jumpa pers jelang duel Liga Champions versus FC Copenhagen.
"Seperti yang dikatakan Cristiano (Ronaldo) beberapa hari lalu, kami sepenuhnya berada di belakang sang pelatih dan kami semua bertanggung jawab. Kami harus bersama-smaa dan menarik konklusi positif."
"Kritikan fans pada tim adalah normal. Kami tahu betapa menuntutnya fans kami dalam beberapa tahun terakhir, tapi kami bisa memahaminya."
"Fans terbiasa melihat tim mereka bermain baik. Mereka bergantun pada tim dan kami tahu kami dapat memberikan lebih. Kami mesti memenuhi ambisi mereka."
"Tak ada yang meragukan bahwa Madrid akan berada di sana, memperebutkan trofi-trofi di akhir musim karena kami memiliki tim hebat."
"Kami menargetkan untuk merebut semua tiga titel. Ini masih terlalu dini di awal musim, sementara musim sendiri masih sangat panjang."
Menyusul kekalahan 1-0 dari Atletico Madrid dalam el derbi Madrileno, mengemuka laporan bahwa para pemain mendesak Carletto dan asisten pelatih Zinedine Zidane untuk mengadakan pertemuan
selama 25 menit guna membahas situasi tim sebelum memulai sesi latihan pada Senin (30/9) kemarin.
Diyakini bahwa Ancelotti merasa pertemuan semacam itu sejatinya tak diperlukan dan sedikit merasa terpaksa memenuhi permintaan pemain, dipimpin oleh kapten Iker Casillas dan Ramos selaku deputinya.
Namun, Ramos menegaskan pertemuan itu bukan merupakan bentuk pemberontakan pada Ancelotti, melainkan demi mempersatukan seluruh penggawa Madrid. Ia juga menggarisbawahi sejatinya semua pemain satu suara dalam dukungannya kepada sang entrenador.
"Tujuan pertemuan tersebut tidaklah penting. Adalah efektivitasnya yang mungkin dihasilkannya yang diperlukan," ungkap Ramos dalam jumpa pers jelang duel Liga Champions versus FC Copenhagen.
"Seperti yang dikatakan Cristiano (Ronaldo) beberapa hari lalu, kami sepenuhnya berada di belakang sang pelatih dan kami semua bertanggung jawab. Kami harus bersama-smaa dan menarik konklusi positif."
"Kritikan fans pada tim adalah normal. Kami tahu betapa menuntutnya fans kami dalam beberapa tahun terakhir, tapi kami bisa memahaminya."
"Fans terbiasa melihat tim mereka bermain baik. Mereka bergantun pada tim dan kami tahu kami dapat memberikan lebih. Kami mesti memenuhi ambisi mereka."
"Tak ada yang meragukan bahwa Madrid akan berada di sana, memperebutkan trofi-trofi di akhir musim karena kami memiliki tim hebat."
"Kami menargetkan untuk merebut semua tiga titel. Ini masih terlalu dini di awal musim, sementara musim sendiri masih sangat panjang."