Kaka tak mau menunjuk mantan pelatih Real Madrid Jose Mourinho sebagai sumber kegagalannya selama bermain bersama Real Madrid. Ia lebih menyoroti cederanya yang membuatnya tak pernah bermain reguler selama empat tahun.
Kaka adalah pemain terbaik dunia tahun 2007. Saat bergabung ke Los Blancos tahun 2009 lalu harapan besar berada di pundaknya. Akan tetapi Jose Mourinho, yang menangani
Madrid sejak 2010 hingga 2013, jarang memainkannya dan lebih memilih playmaker Jerman Mesut Ozil.
"Itu bukan kesalahan Jose Mourinho bahwa saya meninggalkan Real Madrid," ujar Kaka dalam konferensi pers, Kamis [5/9].
"Itu bukan kesalahannya. Ia sebenarnya membuat saya lebih kuat. Saya mencoba memberikan yang terbaik untuknya selama tahun-tahun tersebut, memastikan bahwa saya selalu menuruti keinginannya. Sayangnya, saya tidak selalu fit dan hal itu tak menolong," katanya.
Ricardo Kaka juga mengakui musim-musimnya yang tak sukses di Real Madrid membuatnya kehilangan gairah terhadap sepakbola. Ia berharap gairah itu kembali bersama AC Milan.
Pemain berusia 31 tahun itu awal pekan ini menyelesaikan proses transfernya ke Milan secara gratis. Ia kembali ke San Siro setelah empat tahun lalu dijual ke Los Blancos senilai 65 juta euro.
"Sebuah pengalaman pribadi yang bagus bagi saya di Madrid, meskipun secara profesional tidak. Akan tetapi saya merasa masa itu membuat saya berkembang. Saya banyak tumbuh dewasa di sana," ujar Kaka.
"Saya tidak menyesali tahun-tahun berkostum Real. Akan tetapi melihat apa yang terjadi, saya sedikit kehilangan gairah untuk bermain. Keputusan saya untuk pindah akhirnya tiba setelah berbicara dengan Carlo Ancelotti," tuturnya.
"Saya tidak bermain reguler, sebagian karena cedera dan sebagian lainnya karena kompetisi memperebutkan tempat. Saya ingin bermain sering di Milan. Itulah dasar dari keputusan saya. Saya akan menemukan kembali kesenangan bermain sepakbola di sini. Hasrat saya adalah Milan," katanya.
Kaka adalah pemain terbaik dunia tahun 2007. Saat bergabung ke Los Blancos tahun 2009 lalu harapan besar berada di pundaknya. Akan tetapi Jose Mourinho, yang menangani
Madrid sejak 2010 hingga 2013, jarang memainkannya dan lebih memilih playmaker Jerman Mesut Ozil.
"Itu bukan kesalahan Jose Mourinho bahwa saya meninggalkan Real Madrid," ujar Kaka dalam konferensi pers, Kamis [5/9].
"Itu bukan kesalahannya. Ia sebenarnya membuat saya lebih kuat. Saya mencoba memberikan yang terbaik untuknya selama tahun-tahun tersebut, memastikan bahwa saya selalu menuruti keinginannya. Sayangnya, saya tidak selalu fit dan hal itu tak menolong," katanya.
Ricardo Kaka juga mengakui musim-musimnya yang tak sukses di Real Madrid membuatnya kehilangan gairah terhadap sepakbola. Ia berharap gairah itu kembali bersama AC Milan.
Pemain berusia 31 tahun itu awal pekan ini menyelesaikan proses transfernya ke Milan secara gratis. Ia kembali ke San Siro setelah empat tahun lalu dijual ke Los Blancos senilai 65 juta euro.
"Sebuah pengalaman pribadi yang bagus bagi saya di Madrid, meskipun secara profesional tidak. Akan tetapi saya merasa masa itu membuat saya berkembang. Saya banyak tumbuh dewasa di sana," ujar Kaka.
"Saya tidak menyesali tahun-tahun berkostum Real. Akan tetapi melihat apa yang terjadi, saya sedikit kehilangan gairah untuk bermain. Keputusan saya untuk pindah akhirnya tiba setelah berbicara dengan Carlo Ancelotti," tuturnya.
"Saya tidak bermain reguler, sebagian karena cedera dan sebagian lainnya karena kompetisi memperebutkan tempat. Saya ingin bermain sering di Milan. Itulah dasar dari keputusan saya. Saya akan menemukan kembali kesenangan bermain sepakbola di sini. Hasrat saya adalah Milan," katanya.