Gerard Pique senang bahwa banyak pemain Spanyol yang hijrah ke liga-liga lain. Tapi ia juga menyayangkan kepindahan para pemain itu membawa dampak buruk untuk persaingan di La Liga.
Sejak awal 2000-an para pemain Spanyol mulai bereksodus ke liga-liga seperti Seri A, Liga Prancis dan Liga Inggris. Namun para pemain seperti Gaizka Mendieta, Francisco Farinos dan Fernando Morientes kurang begitu sukses.
Mungkin Cesc Fabregas yang bisa dibilang sebagai awal kesuksesan para pemain Spanyol di liga lain setelah dibina cukup lama oleh Arsenal. Lalu setelahnya menyusul beberapa pemain seperti Xabi Alonso, Pepe Reina, Alvaro Arbeloa, Luis Garcia, Fernando Torres yang bergabung dengan Liverpool seiring Rafael Benitez jadi manajer di sana.
Lalu seiring waktu berjalan klub-klub seperti Chelsea, Manchester United dan Manchester City mulai bertumpu pada pemain asal Negeri Matador. Coba saja tengok bagaimana peran Juan Mata, David Silva dan David De Gea untuk ketiga tim itu.
Terakhir Jesus Navas coba mencari peruntungan di Premier League bersama
City.
Imbas positifnya untuk timnas Spanyol itu adalah mereka mampu merajai Eropa dan dunia. Di balik sesuatu yang positif pastinya tersimpan hal yang negatif pula.
Hal ini yang dirasakan Pique mengingat kebanyakan pemain Spanyol yang hijrah itu berasal dari klub-klub seperti Valencia, Atletico Madrid, Athletic Bilbao, Sevilla yang notabene mengalami krisisi keuangan dan harus menjual pemain terbaiknya dengan harga mahal.
Melemahnya tim-tim itu kian membuat Real Madrid serta Barcelona digdaya di liga lokal seperti faktanya terakhir Valencia, tim di luar dua raksasa itu, yang mampu jadi juara La Liga musim 2003/2004.
"Di satu sisi ini bagus untuk tim nasional tapi di sisi lain sedikit buruk untuk La Liga karena para pemain yang pergi itu merumput di negara Anda," tutur Pique seperti dilansir Reuters.
"Bagi para pemain sangat positif tentunya jika mereka bermain di luar negeri karena itu bisa membuat Anda lebih baik sebagai seorang pemain, tahu negara dan kultur yang berbeda," sambung pemain yang sempat merumput tiga musim bersama MU itu.
"Dan jika tujuan mereka adalah Inggris, di mana nyaris semua pemain ke sana, sepakbola di sana begitu luar biasa, atmosfer dan juga stadion."
"Para pemain begitu dihormati di sana dan liganya pun sangat, sangat kompetitif," demikian bek 26 tahun itu.
Sejak awal 2000-an para pemain Spanyol mulai bereksodus ke liga-liga seperti Seri A, Liga Prancis dan Liga Inggris. Namun para pemain seperti Gaizka Mendieta, Francisco Farinos dan Fernando Morientes kurang begitu sukses.
Mungkin Cesc Fabregas yang bisa dibilang sebagai awal kesuksesan para pemain Spanyol di liga lain setelah dibina cukup lama oleh Arsenal. Lalu setelahnya menyusul beberapa pemain seperti Xabi Alonso, Pepe Reina, Alvaro Arbeloa, Luis Garcia, Fernando Torres yang bergabung dengan Liverpool seiring Rafael Benitez jadi manajer di sana.
Lalu seiring waktu berjalan klub-klub seperti Chelsea, Manchester United dan Manchester City mulai bertumpu pada pemain asal Negeri Matador. Coba saja tengok bagaimana peran Juan Mata, David Silva dan David De Gea untuk ketiga tim itu.
Terakhir Jesus Navas coba mencari peruntungan di Premier League bersama
City.
Imbas positifnya untuk timnas Spanyol itu adalah mereka mampu merajai Eropa dan dunia. Di balik sesuatu yang positif pastinya tersimpan hal yang negatif pula.
Hal ini yang dirasakan Pique mengingat kebanyakan pemain Spanyol yang hijrah itu berasal dari klub-klub seperti Valencia, Atletico Madrid, Athletic Bilbao, Sevilla yang notabene mengalami krisisi keuangan dan harus menjual pemain terbaiknya dengan harga mahal.
Melemahnya tim-tim itu kian membuat Real Madrid serta Barcelona digdaya di liga lokal seperti faktanya terakhir Valencia, tim di luar dua raksasa itu, yang mampu jadi juara La Liga musim 2003/2004.
"Di satu sisi ini bagus untuk tim nasional tapi di sisi lain sedikit buruk untuk La Liga karena para pemain yang pergi itu merumput di negara Anda," tutur Pique seperti dilansir Reuters.
"Bagi para pemain sangat positif tentunya jika mereka bermain di luar negeri karena itu bisa membuat Anda lebih baik sebagai seorang pemain, tahu negara dan kultur yang berbeda," sambung pemain yang sempat merumput tiga musim bersama MU itu.
"Dan jika tujuan mereka adalah Inggris, di mana nyaris semua pemain ke sana, sepakbola di sana begitu luar biasa, atmosfer dan juga stadion."
"Para pemain begitu dihormati di sana dan liganya pun sangat, sangat kompetitif," demikian bek 26 tahun itu.