Striker Atletico Madrid Diego Costa menegaskan keinginannya mengubah persepsi lawan terhadapnya di lapangan musim depan.
Pemain 24 tahun menikmati musim gemilang bersama Los Colchoneros sepanjang 2012/13 dengan sejumlah gol penting, terutama di paruh kedua musim.
Namun, dia juga beberapa kali terlibat perselisihan dengan pemain lawan, dan yang paling terkenal di pertandingan melawan Real Madrid, Real Betis dan Sevilla. Costa pun bertekad menunjukkan karakter
yang sebenarnya musim depan.
"Saya bukan orang seperti yang orang lain pikirkan. Hal terpenting bagi saya adalah fans, rekan setim, orang-orang yang dekat dengan saya," aku Costa dalam wawancara dengan AS.
"Tapi, memang benar di akhir beberapa laga saya merasa buruk. Kadang bahkan sebelum kami memulai laga, penghinaan akan dimulai.
"Mungkin saya yang memulai ini dan bagaimana pun juga saya harus mencoba mengubah ini."
"Apakah Diego Simeone bicara mengenai ini? Pelatih selalu memiliki atensi saya dan meninggalkan saya, sama seperi yang lain, semua hal dibuat sangat jelas. Dia mengatakan seberapa jauh saya bisa melangkah, karena saya tak merugikan tim. Sata harus jelas atas apa yang saya lakukan. Simeone menempatkan kepercayaannya kepada saya dan saya tak boleh merusak itu."
Sementara itu, Diego Costa menyambut kehadiran David Villa dengan tangan terbuka.
El Guaje resmi menjadi milik Atletico Madrid, meski sebelumnya gencar diberitakan akan hijrah ke klub Liga Primer Inggris, setelah skuat Diego Simeone ditinggal Radamel Falcao. Costa pun berharap bisa cepat nyambung dengan mantan penggawa Valencia dan Barcelona.
"Villa adalah Villa. Dia lahir sebagai striker, dahsyat, dengan banyak gol. Dia akan dengan mudah mencapai kebesaran yang diberikan Falcao terhadap grup ini," tutur Costa, dikutip Football Espana.
"El Tigre sangat penting, dia membantu klub mendapatkan posisi di mana sekarang berada dan Villa pemain lain dengan nama besar, pengalaman dan garansi. Saya harap memiliki pemahaman bagus dengannya."
"Apa yang saya pelajari dari Falcao? Saya belajar banyak darinya sebagai pribadi, dia seorang nomor 10. Dia datang dan tahu dia adalah bintang, tapi dia selalu menjadi orang yang rendah hati," imbuhnya.
"Saya belajar banyak mengenai aspek itu. Dia memperlakukan saya sama seperti anak-anak lain yang datang dari tim junior untuk berlatih bersama kami. Di lapangan, dia memiliki karunia Tuhan, yakni insting 'membunuh'".
Pemain 24 tahun menikmati musim gemilang bersama Los Colchoneros sepanjang 2012/13 dengan sejumlah gol penting, terutama di paruh kedua musim.
Namun, dia juga beberapa kali terlibat perselisihan dengan pemain lawan, dan yang paling terkenal di pertandingan melawan Real Madrid, Real Betis dan Sevilla. Costa pun bertekad menunjukkan karakter
yang sebenarnya musim depan.
"Saya bukan orang seperti yang orang lain pikirkan. Hal terpenting bagi saya adalah fans, rekan setim, orang-orang yang dekat dengan saya," aku Costa dalam wawancara dengan AS.
"Tapi, memang benar di akhir beberapa laga saya merasa buruk. Kadang bahkan sebelum kami memulai laga, penghinaan akan dimulai.
"Mungkin saya yang memulai ini dan bagaimana pun juga saya harus mencoba mengubah ini."
"Apakah Diego Simeone bicara mengenai ini? Pelatih selalu memiliki atensi saya dan meninggalkan saya, sama seperi yang lain, semua hal dibuat sangat jelas. Dia mengatakan seberapa jauh saya bisa melangkah, karena saya tak merugikan tim. Sata harus jelas atas apa yang saya lakukan. Simeone menempatkan kepercayaannya kepada saya dan saya tak boleh merusak itu."
Sementara itu, Diego Costa menyambut kehadiran David Villa dengan tangan terbuka.
El Guaje resmi menjadi milik Atletico Madrid, meski sebelumnya gencar diberitakan akan hijrah ke klub Liga Primer Inggris, setelah skuat Diego Simeone ditinggal Radamel Falcao. Costa pun berharap bisa cepat nyambung dengan mantan penggawa Valencia dan Barcelona.
"Villa adalah Villa. Dia lahir sebagai striker, dahsyat, dengan banyak gol. Dia akan dengan mudah mencapai kebesaran yang diberikan Falcao terhadap grup ini," tutur Costa, dikutip Football Espana.
"El Tigre sangat penting, dia membantu klub mendapatkan posisi di mana sekarang berada dan Villa pemain lain dengan nama besar, pengalaman dan garansi. Saya harap memiliki pemahaman bagus dengannya."
"Apa yang saya pelajari dari Falcao? Saya belajar banyak darinya sebagai pribadi, dia seorang nomor 10. Dia datang dan tahu dia adalah bintang, tapi dia selalu menjadi orang yang rendah hati," imbuhnya.
"Saya belajar banyak mengenai aspek itu. Dia memperlakukan saya sama seperti anak-anak lain yang datang dari tim junior untuk berlatih bersama kami. Di lapangan, dia memiliki karunia Tuhan, yakni insting 'membunuh'".