Di umurnya yang sudah menginjak 33 tahun, Xavi Hernandez masih jadi andalan di timnas Spanyol. Tapi siapa sangka tahun lalu Xavi sempat berpikir menyudahi kariernya bersama La Furia Roja.
Tahun lalu Xavi bersama rekan-rekannya mendapatkan lagi satu trofi bergengsi yakni Piala Eropa yang juga meneruskan sukses di tahun 2008. Tak hanya itu Spanyol juga jadi tim pertama yang mampu meraih tiga gelar kompetisi mayor secara beruntun.
Xavi sebagai salah satu pemain senior di tubuh tim Matador dengan 120 caps dan 12 gol. Dengan usia yang sudah kepala tiga, karier Xavi di timnas memang terbilang tak lama lagi akan usai.
Memang benar jika setelah perhelatan Piala Eropa lalu Xavi sempat berpikir untuk pensiun dan mengutarakan niatnya itu kepada Vicente Del Bosque selaku pelatih Spanyol. Namun ambisinya untuk terus mereguk kesuksesan bersama negaranya membuatnya menunda keputusan itu.
"Ya memang itu alasannya bahwa aku masih lanjut bersama timnas saat ini. Aku katakan kepada Del Bosque usai semifinal Piala Eropa musim panas lalu bahwa aku ingin pensiun, tapi aku berpikir lagi dan melihat di mana aku saat ini," ujar Xavi di Football Espana.
"Del Bosque bertanya apakah aku tidak bahagia. 'Apakah itu membuatmu kecewa?' dia bertanya. Dan jika tidak seperti itu, maka aku harus memikirkannya dalam waktu lama," sambungnya.
"Dan dia bilang: 'Tidak seperti itu, kamu harus bermain di Piala Dunia Brasil, apakah kamu tidak mau bermain di sana?."
"Kubilang bahwa aku harus berlibur untuk memikirkannya dan berbicara pada keluarga serta teman-temanku, pacarku dan aku harus tahu secara jelas ketika aku pensiun, bahwa pertandingan internasional pertama Spanyol tanpaku akan sangat membuatku sedih."
Xavi sendiri memang masih punya target dalam kariernya yakni untuk bisa menjuarai Piala Konfederasi dan tentunya mempertahankan trofi Piala Dunia di Brasil tahun depan.
"Semuanya karena soal kritik dibanding perasaan diri sendiri ini. Aku merasa: 'Cukup sudah, kami bermain baik, kami lolos ke final Piala Eropa dan aku terus saja mendengar bahwa aku bermain buruk dan aku salah."
"Dan aku berpikir: 'Orang-orang sudah capek melihatmu. Inilah waktunya, Xavi'. Tapi kami kemudian menjadi juara Piala Eropa, aku berpikir soal itu dan bilang: 'Tahukah kamu? Aku senang-senang saja, aku masih cukup kuat dan aku akan terus bermain hingga Piala Dunia," demikian dia.
Tahun lalu Xavi bersama rekan-rekannya mendapatkan lagi satu trofi bergengsi yakni Piala Eropa yang juga meneruskan sukses di tahun 2008. Tak hanya itu Spanyol juga jadi tim pertama yang mampu meraih tiga gelar kompetisi mayor secara beruntun.
Xavi sebagai salah satu pemain senior di tubuh tim Matador dengan 120 caps dan 12 gol. Dengan usia yang sudah kepala tiga, karier Xavi di timnas memang terbilang tak lama lagi akan usai.
Memang benar jika setelah perhelatan Piala Eropa lalu Xavi sempat berpikir untuk pensiun dan mengutarakan niatnya itu kepada Vicente Del Bosque selaku pelatih Spanyol. Namun ambisinya untuk terus mereguk kesuksesan bersama negaranya membuatnya menunda keputusan itu.
"Ya memang itu alasannya bahwa aku masih lanjut bersama timnas saat ini. Aku katakan kepada Del Bosque usai semifinal Piala Eropa musim panas lalu bahwa aku ingin pensiun, tapi aku berpikir lagi dan melihat di mana aku saat ini," ujar Xavi di Football Espana.
"Del Bosque bertanya apakah aku tidak bahagia. 'Apakah itu membuatmu kecewa?' dia bertanya. Dan jika tidak seperti itu, maka aku harus memikirkannya dalam waktu lama," sambungnya.
"Dan dia bilang: 'Tidak seperti itu, kamu harus bermain di Piala Dunia Brasil, apakah kamu tidak mau bermain di sana?."
"Kubilang bahwa aku harus berlibur untuk memikirkannya dan berbicara pada keluarga serta teman-temanku, pacarku dan aku harus tahu secara jelas ketika aku pensiun, bahwa pertandingan internasional pertama Spanyol tanpaku akan sangat membuatku sedih."
Xavi sendiri memang masih punya target dalam kariernya yakni untuk bisa menjuarai Piala Konfederasi dan tentunya mempertahankan trofi Piala Dunia di Brasil tahun depan.
"Semuanya karena soal kritik dibanding perasaan diri sendiri ini. Aku merasa: 'Cukup sudah, kami bermain baik, kami lolos ke final Piala Eropa dan aku terus saja mendengar bahwa aku bermain buruk dan aku salah."
"Dan aku berpikir: 'Orang-orang sudah capek melihatmu. Inilah waktunya, Xavi'. Tapi kami kemudian menjadi juara Piala Eropa, aku berpikir soal itu dan bilang: 'Tahukah kamu? Aku senang-senang saja, aku masih cukup kuat dan aku akan terus bermain hingga Piala Dunia," demikian dia.