Bukan rahasia lagi bahwa masa-masa akhir kepelatihan Mou di Santiago Bernabeu diwarnai rangkaian konflik, tak hanya antara dirinya dan pers Spanyol, tapi juga dalam tubuh El Real sendiri.
Ancelotti dengan pembawaan yang lebih kalem disebut-sebut bisa menjadi "pencipta kedamaian" dalam skuat Los Merengues.
"Saya belum pernah dipanggil seperti itu. Saya hanyalah seorang pelatih yang ingin memiliki hubungan baik dengan para pemainnya," ucap mantan bos Paris Saint-Germain itu kepada pers.
"Tetapi saya tak berpikir Madrid membutuhkan seorang 'pencipta kedamaian'. Tapi itu julukan yang menyenangkan, jadi terima kasih."
"Namun Mourinho adalah pelatih hebat. Saya amat menghormatinya. Setiap orang memiliki karakter masing-masing, jadi saya pikir bukan hal baik membuat perbandingan dengan Mourinho."
Berbeda dengan komparasi karakter, untuk urusan silverware Carletto tampak tak keberatan dibanding-bandingkan dengan The Special One, tapi hanya jika ia telah menuntaskan masa baktinya bersama El Real.
"Ketika saya sudah selesai, sang presiden akan menilai apakah saya lebih baik atau lebih buruk [ketimbang Mourinho]."
Sementara itu walau tongkat kepelatihan Real Madrid telah berpindah tangan ke Carlo Ancelotti, rupanya tak ada jaminan Iker Casillas bakal otomatis menjadi pilihan utama lagi di bawah mistar.
Sang entrenador baru memuji Casillas sebagai kiper jempolan. Meski demikian, kalau ingin kembali merebut posisi utama, ia mesti menunjukkan kepantasan untuk itu.
"Casillas adalah pemain hebat. Dia telah memenangi segalanya," tutur Ancelotti dalam jumpa pers.
"Tetapi aturan dalam sepakbola memang seperti itu: kalau dia memang pantas, dia akan bermain."
